Ambulans jadi kendaraan kritikal yang digunakan saat pandemi COVID-19 lalu. Dilengkapi dengan sirine, tak jarang banyak yang merasa ketakutan saat mendengar suara ambulans yang melintas.
Sirine sebenarnya alat tambahan yang dipasang di mobil ambulans untuk memudahkan kendaraan tersebut melintas. Ada alasan sirine ambulans dinyalakan, menjadi penanda meminta prioritas terhadap pengguna jalan lainnya.

Ada 4 jenis suara sirine yang dikeluarkan ambulans. Masing-masing bunyinya menandakan situasi yang berbeda.

Pertama, bunyi sirine menyerupai bunyi palang kereta api. Suara ini menandakan ambulans sedang menjemput pasien.
Kedua, bunyi sirine dengan tempo yang lebih cepat menandakan pasien tengah membawa pasien namun kondisinya tidak darurat.
Ketiga, bunyi sirine yang menandakan ambulans membawa pasien kritis atau gawat darurat. Suaranya mirip dengan kedua, namun irama yang lebih cepat dan lebih nyaring.
Keempat adalah suara sirine yang menandakan ambulans sedang membawa jenazah. Suaranya memiliki irama panjang dan tidak berulang.

Sementara itu dikutip dari situs Ambulance, mobil ini mempunyai lima jenis suara untuk sirinenya yakni yelp, phaser, wail, horn, dan hi-lo. Jenis yelp dipakai saat ambulans ada di persimpangan, wail dipakai kalau ambulans ada di jalan lurus. Kemudian hi-lo dipakai sebagai perpaduan agar memperoleh perhatian secara efektif. Sedangkan horn baru digunakan sebagai klakson kalau suara-suara sirine lain tidak berhasil mendapat perhatian dari para pengguna jalan.